Budaya
Kerja adalah suatu falsafah dengan didasari pandangan hidup sebagai
nilai-nilai yang menjadi sifat, kebiasaan dan juga pendorong yang dibudayakan
dalam suatu kelompok dan tercermin dalam sikap menjadi perilaku, cita-cita,
pendapat, pandangan serta tindakan yang terwujud sebagai kerja. (Sumber : Drs.
Gering Supriyadi,MM dan Drs. Tri Guno, LLM )
Budaya kerja
memiliki tujuan untuk mengubah sikap dan juga perilaku SDM yang ada agar dapat
meningkatkan produktivitas kerja untuk menghadapi berbagai tantangan di masa
yang akan datang.
Manfaat dari
penerapan Budaya Kerja yang baik :
- Meningkatkan jiwa gotong royong.
- meningkatkan kebersamaan
- saling terbuka satu sama lain
- meningkatkan jiwa kekeluargaan
- meningkatkan rasa kekeluargaan
- membangun komunikasi yang lebih baik
- meningkatkan produktivitas kerja
- tanggap dengan perkembangan dunia luar, dll.
Nilai-Nilai Budaya Kerja dalam
organisasi
Budaya perusahaan merupakan nilai dan falsafah yang
telah disepakati dan diyakini oleh seluruh insan Bank DKI sebagai
landasan dan acuan bagi Bank DKI untuk mencapai tujuan. Bank DKI mendefinisikan
budaya perusahaan dalam tujuh nilai yang meresap ke dalam segenap karyawan Bank
DKI.
Komitmen
Menjunjung tinggi nilai-nilai yang disepakati dan
bertanggung jawab dengan sepenuh hati.
Panduan Perilaku:
- Memegang teguh dan berupaya keras untuk mencapai target
- Melaksanakan pekerjaan dengan penuh tanggung-jawab
- Dapat dipercaya dalam mengemban setiap pekerjaan dengan benar
- Menjalankan tugas mengikuti aturan yang berlaku
- Menindaklanjuti setiap masalah yang menjadi tanggung-jawab saya dan memastikan penyelesaiannya hingga tuntas
Teamwork
Kerjasama yang dilandasi semangat saling menghargai
dan menghormati untuk mencapai hasil yang terbaik.
Panduan Perilaku:
- Bersedia mendengar dan menghargai pendapat orang lain
- Tidak memaksakan kehendak atau pendapat pribadi
- Aktif memberi saran, pendapat untuk keberhasilan tim
- Berpikir positif
- Bersedia bekerja dengan penuh keikhlasan, tanggung jawab dan dedikasi
professional
Menjalankan tugas sesuai dengan keahlian, keterampilan
dan pengetahuan di bidangnya untuk mencapai kinerja terbaik dengan tetap
menjunjung tinggi kode etik bankir.
Panduan Perilaku:
- Bekerja efektif dan efisien
- Inovatif dan kreatif
- Selalu belajar untuk mengembangkan keterampilan, pengetahuan dan keahliannya
- Positif thinking
- Berwawasan luas dan pandangan jauh ke depan
- Bekerja berdasarkan prinsip kehati-hatian (prudent)
Pelayanan
Memberikan layanan terbaik kepada seluruh nasabah
dengan sikap ramah, sopan, tulus dan rendah hati sehingga dapat memberikan
kepuasan.
Panduan Perilaku:
- Senyum Salam Sapa
- Mendengarkan dengan sepenuh hati untuk memahami kebutuhan nasabah
- Memberikan layanan dengan sigap, cepat dan akurat
- Siap menerima kritik dan saran untuk perbaikan layanan
Disiplin
Melaksanakan tugas secara tepat waktu, tepat guna, dan
tepat manfaat.
Panduan Perilaku:
- Tepat waktu
- Bertindak sesuai dengan kebijakan dan prosedur yang berlaku dengan penuh tanggung jawab
- Melaksanakan rencana yang telah ditetapkan
- Menggunakan sarana dan prasarana kantor sebagaimana mestinya
Kerja Keras
Melaksanakan tugas dengan segala upaya untuk mencapai
hasil yang terbaik.
Panduan Perilaku:
- Pantang menyerah untuk mencari solusi yang lebih baik
- Menyelesaikan pekerjaan dengan kualitas yang terbaik
- Selalu bersemangat untuk memberikan hasil yang lebih baik
- Tidak cepat puas atas hasil yang dicapai
- Rela mengorbankan kepentingan pribadi demi tercapainya kepentingan perusahaan
Integritas
Membangun kepercayaan dengan kejujuran, tanggung
jawab, moral, serta satu kata dengan perbuatan
Panduan Perilaku:
- Berani menyatakan fakta apa adanya secara transparan dan jujur dengan tetap menjaga rahasia bank dan perusahaan
- Menjunjung tinggi kebenaran sesuai dengan kode etik bankir
- Melaksanakan tugas dengan ikhlas
- Bersikap terbuka dalam mengungkap gagasan dan pendapat
- Mencintai pekerjaan dan menjaga citra bank
DIAGNOSIS KINERJA BERMASALAH
Pada
kasuistis diagnosis kinerja bermasalah ini, ternyata ditemukan 5 (lima) faktor
penyebabnya yaitu :
a. Etos Kerja Menurun
Kenapa seorang pegawai etos kerjanya menurun ? hal ini
bisa disebabkan dua hal yaitu
Pengaruh Lingkungan Fisik dan Pengaruh
Lingkungan Sosial Ekonomi.
1) Pengaruh Lingkungan Fisik,
Faktor lingkungan fisik juga sangat dominan
mempengaruhi etos kerja seorang pegawai, sebagai suatu contoh lingkungan fisik
adalah Ruang kerja, coba kita bayangkan bagaimana seandainya
seorang pegawai bekerja disuatu tempat dengan lingkungan fisik yang
sempit, dan tidak memadai, saranakurang, misalnya almari meja dan kursi
berdesakan dan berkas tidak tertata dengan rapi karena semuasudah penuh dengan
berkas-berkas yang bertumpuk dimana-mana, computer, mesin ketik sering
rusak,dan listrik sering mati, karena kurang daya, sedangkan fisik ekternal
misalnya tempat kerja kita berdekatan dengan fungsi yang tidak sesuai dengan
peruntukannya misalnya jika bidang pekerjaan kitamembutuhkan suasana yang
tenang, yaitu bidang administrasi dan pembukuan, tetapi gedung
kita berdekatan dengan bengkel yang ramai dan bising, maka seorang pegawai
tidak akan bisa bekerjadengan hasil maksimal, karena merasa terganggu, begitu
juga sebaliknya jika bidang pekerjaan kita itu membutuhkan kebebasan untuk
mengeluarkan suara suara yang berisik tapi berdekatan dengan rumahsakit, atau
tempat bersalin maka seorang pegawai tidak akan bisa bebas melakukan pekerjaannya
karena takut ditegur oleh pihak rumah sakit dan di tuduh menggangu ketertiban
dan kepentinganumum.
2) Faktor Lingkungan Sosial ekonomi.
Faktor lingkungan sosial ekonomi bisa dari dua
komponen internal dan eksternal :
- Komponen ekternal
yaiitu lingkungan sosial ekonomi keluarga (Pegawai).
Komponen lingkungan sosial ekonomi keluarga bisa mempengaruhi etos kerja
menurun, seperti kebutuhan rumah tangga yang semakin besar, keperluan
pendidikan anak-anak, membangun rumah, serta masalah keluarga, rumah tangga
hubungan suami istri, kenakalan anak anak yang sudah semakin beranjak dewasa,
sehingga menyita pikiran dan tenaga di dalam jam kerja pegawai. Disisi lain
insentif dari kantor tidak ada, gaji sudah tidak mencukupi.
- Komponen Internal
lingkungan sosial ekonomi di tempat kerja seorang
pegawai akan menurunkan etos kerja jika dari lingkungan kerja tidak ada
kepastian keberlangsungan kedepan, hubungan dengan teman sekerja ada masalah
persaingan tidak sehat, saling menjatuhkan dan memfitnah, struktur organisasi,
tupoksi, serta promosi jabatan tidak jelas, dan tidak tertib administrasi.
b. Disiplin Kerja Terganggu
Disiplin kerja akan terganggu jika dimana suatu
kondisi seorang pemimpin tidak bisa mengendalikan pegawainya, sorang
pegawai tidak bisa dikendalikan jika kondisi di suatu perusahaan atau di suatu
lingkungan kerja tidak jelas aturan aturan yang dibuat, termasuk hak dan
kewajiban para pegawai.
Pegawai hanya dituntut kewajibannya saja tanpa
diperhatikan hak-haknya, serta insentif dan jaminan kesejahteraan, jaminan
promosi bagi mereka yang berprestasi dan hukuman atau sanksi bagi mereka yang
mangkir atau melanggar dan melakukan kecerobohan-kecerobohan.Sehingga disini
jelaslah bahwa kenapa disiplin kerja terganggu ?.
Seperti yang telah tersebut
dalam fenomena diatas, tentunya hal ini disebabkan karena pada awalnya
kesadaran seorang pegawai atas tidak terpenuhinya suatu kebutuhan ( hak-haknya
sebagai seorang pegawai ) sehingga seorang pegawai mengambil suatu
keputusan untuk menentukan sikap sebagai suatu ungkapan terhadap
ketidak puasan akan kebutuhannya, hal ini tentunya akan semakin
menurunkan etos kerjanya, dengan sering melakukan kecerobohan-kecerobohan,
tidak mentaati peraturan yang telah disepakati bersama
c. Syarat-syarat pekerjaan tidak dipenuhi
Syarat pekerjaan tidak terpenuhi sangat erat
hubungannya dengan etos kerja yang menurun, sehinggafaktor-faktor yang
mempengaruhi syarat pekerjaan tidak terpenuhi yaitu:
1) Faktor internal,
dimana pengaruh lingkungan fisik dan lingkungan sosial ekonomi
2) Faktor Ekternal, Sumberdaya manusia
yang kurang, sehingga perlu beberapa pelatihan-pelatihan khusus serta
pemilihanatau seleksi pegawai yang mampu di bidangnya. Serta memiliki
sumberdaya manusia yang handal dibidangnya sehingga syarat pekerjaan bisa terpenuhi.
0 komentar :
Posting Komentar